GURU PENGGERAK Teori dan Implementasi pada Kurikulum Merdeka

Dalam rangka mendongkrak mutu pendidikan Indonesia, pemerintah berupaya menciptakan pembelajaran yang berpusat pada siswa dan menggerakkan ekosistem pendidikan melalui Program Guru Penggerak. Kehadiran program ini diharapkan mampu melahirkan guru-guru yang berjiwa nasionalisme, profesional, dan berorientasi pada siswa serta terus mampu mengembangkan kompetensinya sesuai kodrat alam dan kodrat
zaman.
Guru penggerak dapat didefinisikan sebagai pemimpin pembelajaran yang mampu menghasilkan profil pelajar Pancasila. Guru penggerak dituntut untuk mampu mengubah paradigma pembelajaran agar lebih berpusat pada siswa, mengubah pola pikir guru, dan menggerakkan guru untuk keluar dari zona nyaman. Tak heran, jika guru penggerak juga dijuluki sebagai agen perubahan di lingkungan sekolah dan di lingkungan masyarakat luas.
Jika dilihat dari penjelasan di atas, guru penggerak mengemban tugas yang amat berat. Selain dituntut mengembangkan diri dan terus berino- vasi, guru penggerak juga diminta untuk menjadi maskot perubahan; baik dalam hal pengajaran maupun kepemimpinan. Dengan demikian, untuk menyukseskan pembentukan guru penggerak yang berkualitas; dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Begitupun demi menyukseskan pembelajaran yang lebih modern dan relevan dengan perkembangan zaman, peran orang tua, warga sekolah, dan masyarakat sangat dibutuhkan.
Dengan adanya guru penggerak, diharapkan generasi penerus bangsa mampu mencapai profil pelajar Pancasila yang memiliki enam dimensi: beriman dan bertakwa, bernalar kritis, kreatif, memiliki semangat gotong royong atau kerja sama, berjiwa mandiri, dan berkebinekaan global. Pada akhirnya, implementasi Program Guru Penggerak dan Kurikulum Merdeka yang tepat dan menyeluruh akan mendukung lahirnya generasi emas 2045.