Kebingin, Benedikta Yosefina (2018) "TENT-MAKING MISIONARY" SEBUAH IMPLIKASI MENYIKAPI TANDA ZAMAN. Jurnal Reinha, 8 (6). pp. 31-49. ISSN 2089 - 3159
jurnal.pdf - Published Version
Download (7MB)
Abstract
Artikel ini mengemukakan maksud dan kepentingan karya misi. Misi merupakan hakekeat diri Gereja. Hakekat diri Gereja artinya hakekat diri setiap anggotanya. Karena misi itu penting maka ia ditopang oleh komponen-komponen yang memungkinkan ia berjalan mencapai tujuannya. Misi dilaksanakan oleh setiap orang dan dalam kebersamaan. Dalam menjalankan misi, diperlukan dana untuk pembiayaan misi itu. Keperluan ini tidak terhubung dengan upah seorang utusan yang ditakar dengan uang atau barang, melainkan apa yang diperlukan untuk hidup pelaku misi dan untuk penghidupan misi itu sendiri. Tulisan ini berlandas pada Surat Rasul Paulus kepada Jemaat Tesalonika, dengan pengantar dan perluasannya dari Kitab Kejadian dan Dokumen Konsili Vatikan II; diperkaya dengan ortopraksis kaum awam dan kalangan Hidup Bhakti. Kaum awam dipangil untuk menghidupi nilai-nilai Injili yaitu miskin, murni dan taat, sebagaimana kaum Hidup Bhakti dalam kaul-kaul yang diikrarkannya. Kaum Hidup Bhakti perlu mengalami pelurusan maksud keberperanannya sebagai tanda eskatologis bagi dunia. "Harta untuk pelayanan", demikianlah prinsip hidup kaum Hidup Bhakti dalam pemilikan dan pengelolaan uang dan harta benda. "Tent-making" yang dikelola oleh kaum Hidup Bhakti dan konsekuensinya bagi nasehat- nasehat Injili yang dikaulkannya, menjadi terjemahan pola hidup yang sama dengan kehidupan kaum awam pada umumnya. Talenta yang dimiliki, dilipatgandakan bagi kepentngan pembangunan komunitas, baik komunitas keluarga, komuitas biara, komunitas kerja, maupun komunitas masyarakat umum. Talenta satu, dua atau pun tiga, tidak membendakan seorang dari peran dan keterlibatan melainkan besarnya porsi tanggung jawab sesuai dengan anugerah yang diterimakan kepadanya. Tanggung jawab dan kualitas kerja menjadi syarat seorang boleh menerima hak untuk mengalami hak hidup berupa makanan, pakaian dan keamanan Pernyataan Rasul Paulus, "Barangsiapa tidak bekerja, hendaklah ia tidak makan" (Tes 3- 10) yang menjadi dasar "Tent-making" bagi seluruh umat kristianı.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tent-making; Kerja |
Subjects: | L Education > Pendidikan Keagamaan Katolik |
Divisions: | Prodi Pendidikan Keagamaan Katolik |
Depositing User: | Agus Tukan |
Date Deposited: | 29 Feb 2024 03:20 |
Last Modified: | 29 Feb 2024 03:20 |
URI: | http://repository.stpreinha.ac.id/id/eprint/21 |